Label

Risalah dan Kerasulan

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Risalah yang berarti tugas kerasulan untuk menyampaikan ajaran Allah SWT, berupa wahyu kepada umat manusia. Risalah ini tak cukup dalam kitabulloh dan sunnah Rasul. Dalam bahasa, risalah itu dapat di artikan berita atau pesan. Contohnya dalam konteks kerasulan nabi Muhammad SAW, risalah Muhammad SAW berarti ajaran Allah SWT yang di bawa nabi Muhammad SAW.
Rasul adalah orang-orang yang diutus oleh Allah SWT kepada umat manusia dan dijadikan sebagai pembawa risalah islam kepada hamba-hamba-Nya untuk menyampaikan syariat-Nya. Mereka adalah manusia biasa yang diciptakan melalui perantara seorang ayah dan ibu. Allah SWT mengutus mereka sebagai rahmat bagi manusia dan untuk menegakkan hujjah1 atas mereka. Hendaknya kita percaya bahwa tidak ada umat kecuali diutus kepada mereka rasul untuk menegakkan hujjah atasnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman:


وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوت٠٠٠ 
“Dan sesungguhnya telah kami utus kepada setiap umat seorang rasul dengan seruan: sembahlah Allah dan jauhilah taghut…”. (Q.S. An-anahl:36)
Dalam firman Allah SWT yang lain yang artinya:
“Dan tiada suatu umat pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan”. (Q.S. Al-fatir: 24)
Kita juga harus percaya bahwa segala yang dikabarkan para rasul itu benar.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Arti Risalah dan Kerasulan
Risalah adalah sesuatu yang diwahyukan Allah SWT berupa prinsip hidup, moral, ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sedangkan Ar-rasul berarti pembawa risalah atau secara bahasa berarti orang yang mengikuti berita-berita dari yang mengutusnya. Adapun menurut istilah adalah seorang lelaki yang diberi berita oleh Allah SWT dengan syari’at dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada kaumnya.
Rasul berasal dari kata irsal yang secara bahasa memiliki makna mengarahkan2, rasul juga bisa diartikan sebagai utusan. Allah SWT berfirman:
          وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوت٠٠٠ 
“Dan sesungguhnya telah kami utus kepada setiap umat seorang rasul dengan seruan: sembahlah Allah dan jauhilah taghut3…”.
(Q.S. An-anahl:36)
                    وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلا رِجَالا نُوحِي إِلَيْهِمْ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُون(٣٤)
“Dan kami tidak mengutus, sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui”. (Q.S. An-anahl:43)
Sedangkan perbedaannya dengan nabi, dalam bahasa arab nabi berasal dari kata naba’ yakni berita. Allah berfirman:
عَمَّ يَتَسَآءَلُوۡنَ‌ۚ‏ ﴿۱﴾عَنِ النَّبَاِ الۡعَظِيۡمِۙ‏ ﴿۲﴾ 
“Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya. Tentang berita yang besar”. (Q.S. An-naba: 1-2)

Jadi, yang dimaksud dengan Nabi yaitu manusia yang diberikan wahyu (pengetahuan) berupa aturan Syara'4 meski tidak diperintahkan untuk menyampaikan. Jika Nabi tersebut diperintah Allah untuk menyampaikan wahyu, maka mereka juga dinamakan dengan Rasul. Maka setiap Rasul pasti seorang Nabi, namun setiap Nabi belum tentu Rasul.5
B.    Tanda-Tanda Kerasulan
Setiap rasul yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan agama-Nya kepada seluruh umat manusia dan mengajarkan syariat tentu ditunjang dengan ayat-ayat (tanda-tanda) yang membuktikan bahwa ia benar utusan yang diangkat oleh-Nya. Tanda-tanda yang digunakan sebagai penunjang kebenaran kerasulan yang diberikan oleh Allah SWT tentu harus melebihi sesuatu yang dapat dilakukan oleh manusia biasa dan diluar batas kekuasaan, ilmu pengetahuan, serta pengalaman mereka.  Oleh sebab itu, para ulama memberikan nama tanda-tanda yang dimiliki oleh rasul dengan nama mukjizat.
Kata mukjizat  terambil dari kata bahasa Arab a’jaza yang berarti melemahkan atau menjadikan tidak mampu. Tambahan ta’marbuthah pada akhir kata itu mengandung makna mubalaghah (superlatif)6. Menurut istilah, mu’jizat berarti sesuatu yang luar biasa yang terjadi dalam diri nabi atau rasul Allah SWT. Jadi, Mu'jizat adalah sesuatu yang tidak biasa terjadi yg muncul dari seorang penyampai risalah kenabian yg sesuai dengan dakwahnya, dengan tujuan untuk menantang orang yg ingkar untuk melakukan yg serupa dengan mu'jizat tersebut.7   
Contoh-contoh mukjizat yang dimiliki para nabi dan rasul:

1.    Mukjizat Nabi Shalih
Pada saat itu nabi Shalih mengajak kaumnya untuk beribadah kepada Allah SWT, tetapi mereka mendustakannya dan meminta bukti kebenarannya.

قَالُوا إِنَّمَا أَنتَ مِنَ الْمُسَحَّرِينَ(٣٥١) وَمَا أَنتَ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَا وَإِن نَّظُنُّكَ لَمِنَ الْكَاذِبِينَ(٤٥١)

“Mereka berkata: sesungguhnya kamu adalah salah seorng dari orang-orang yang kena sihir. Dan kamu tidak lain melainkan manusia seperti kami;maka datangkanlah sesuatu mukjizat, jika memang kamu termasuk orang-orang yang benar.” (Q.S. As-syu’ara: 153-154)

Kaum nabi shalih berkata : “kalau engkau mengeluarkan unta dari batu ini-mereka menunjuk suatu batu di sana-sifatnya begini dan begitu, mereka menyebutkan sifat-sifat yang mereka namakan, dan mereka berlebihan dalam menyebutkan sifat-sifatnya, dalam keadaan hamil, tinggi,sifatnya begini da begitu”
Nabi shalih berkata kepada mereka: “bagaimana kalau akau memenuhi permintaan kalian, apakah kalian akan beriman kepada ajaranku, dan kalian membenarkanku atas kerasulanku?” Mereka berkata: ”Ya”. Lalu ia mengambil janji-janji mereka atas hal tersebut, kemudian ia berdoa kepada Allah SWT agar memenuhi permintaan mereka. Maka Allah SWT memerintahkan batu tersebut mengeluarkan unta besar yang hamil, sesuai dengan permintaan mereka, atau sesuai dengan sifat-sifat yang mereka sebutkan.
Setelah mereka menyaksikannya, mereka tercengang melihat sesuatu yang agung, pemandangan yang luar biasa, kemampuan luar biasa, bukti yang jelas dan tanda yang nyata, maka banyak dari mereka yang beriman, sementara mereka tetap dalam kekufurannya.8
 ٠٠٠قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ هَٰذِهِ نَاقَةُ اللَّهِ لَكُمْ آيَةً ۖ فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِي أَرْضِ اللَّهِ ۖ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ(٣٧)
“…sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu menggangunya, dengan gangguan apapun.” (Q. S. Al-a’raf:73)
وَآتَيْنَا ثَمُودَ النَّاقَةَ مُبْصِرَةً فَظَلَمُوا بِهَا٠٠٠
“Dan telah kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat di lihat…”. (Q. S. Al-isra:59)

2.    Mukjizat Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim menghancurkan tuhan-tuhan kaumnya yang mereka sembah, maka mereka menyalakan api, dan melemparkannya ke dalam apai, maka Allah memerintahkan api agar tidak menyakitinya dan menjadi dingin dan keselamatan baginya.

قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانصُرُوا آلِهَتَكُمْ إِن كُنتُمْ فَاعِلِينَ(٨٦)قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ(٩٦)
“Mereka berkata : “bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak.”Kami berfirman :”Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.”
(Q.S. Al-anbiya’: 68-69)

Di antara bukti-bukti yang di berikan Allah kepada nabi Ibrahim adalah menhidupkan yang sudah mati. Contohnya ketika Allah memerintahkan nabi Ibrahim menyembelih empat burung,kemudian memotongnya menjadi beberapa bagian lalu bagian-bagian itu di letakkan di beberapa bukit yang berbeda, kemudian Allah memerintahkannya untuk memanggil burung-burung tersebut. Maka burung-burung tersebut memenhi panggilan dan bagian-bagian yang terpisah berkumpul kembali, dan menjadi satu sebagaimana sediakala, lalu kembali hidup dan terbang di angkasa. Maha Suci Allah.

3.    Mukjizat Nabi Musa
Allah memberi Nabi Musa Sembilan tanda-tanda yang nyata :
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى تِسْعَ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ٠٠٠
“Dan sesungguhnya kami telah memberikan kepada Musa Sembilan buah mukjizat yang nyata….” (Q.S. Al-Isra:101)
Tanda –tanda yang paling besar adalah berubahnya tongkat nabi Musa menjadi ular ketika dilemparkannya ke tanah.
قَالَ أَلْقِهَا يَا مُوسَى(٩١)فَأَلْقَاهَا فَإِذَا هِيَ حَيَّةٌ تَسْعَى(٠٢)قَالَ خُذْهَا وَلا تَخَفْ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا الأولَى(١٢)
“Allah berfirman: “Lemparkanlah ia, hai Musa!”. Lalu di lemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. Allah berfirman : “Peganglah ia dan jangan takut, kami akan mengembalikannya kepada keadaan semula.”
(Q. S. Thaha:19-21)
وَاضْمُمْ يَدَكَ إِلَى جَنَاحِكَ تَخْرُجْ بَيْضَاءَ مِنْ غَيْرِ سُوءٍ آيَةً أُخْرَى(٢٢)
“Dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu niscaya ia keluar menjadi putih cemerlang tanpa cacat, sebagai mukjizat yang lain (pula)”
(Q.S. Thaha:22)
Dan Allah menyebut tujuh bukti dalam surat Al A’raf bahwa Dia menimpakan kepada mereka:
a.    Dengan paceklik, yaitu kekeringan yang menimpa mereka yang di sebabkan oleh kecilnya air sungai nil dan tidak turunnya hujan ke negeri Mesir.
b.    Kekurangan buah-buahan, hal itu di karenakan bumi menahan mengeluarkan hasilnya, dan yang keluar di timpa hama dan penyakit.
c.    Topan yang menghancurkan tanaman dan membinasakan kota-kota dan desa-desa.
d.    Belalang yang tidak menyisakan sesuatu yang hijau maupun yang kering.
e.    Kutu, yaitu semacam serangga yang mengganggu manusia di badan mereka.
f.    Katak yang menyulitkan hidup mereka karena banyaknya.
g.    Darah yang menimpa makanan dan minuman mereka.

4.    Mukjizat Nabi Isa
Diantara mukjizatnya yang diceritakan oleh Allah bahwa nabi Isa membuat burung dari tanah kemudian meniupnya lalu menjadi burung atas izin Allah. Ia mengusap orang buta, maka ia sembuh atas izin Allah. Ia melewati orang-orang mati lalu ia memanggil mereka, dan Allah menghidupkan mereka.
Tanda-tanda lainnya terdapat dalam surat Al Maidah ayat 112 -115 yaitu tentang hidangan yang di turunkan oleh Allah dari langit ketika para hawariyun18 meminta kepada nabi Isa untuk menurunkannya, dan jadilah sebagaimana yang di minta nabi Isa yaitu menjadi ied bagi mereka yang bersama nabi Isa dan yang datang sesudahnya.

5.    Tanda-tanda penutup Nabi dan Rosul
Allah swt memberlakukan beberapa mukjizat yang luar biasa kepada nabi Muhammad SAW dan tanda-tanda yang diperlihatkan kepada mereka. Sebagian para ulama telah menghitungnya mencapai seribu mukjizat.
Tanda yang paling agung yang diberikan kepada Rasululloh SAW bahkan ayat yang paling agung bagi para rasul semuanya adalah Al- Qur’an Al  Karim, kitab yang jelas, tanda yang mengajak bicara jiwa dan akal, tanda yang tetap dan kekal sampai hari Kiamat, tidak ada perubahan ataupun penggantian. Allah SWT berfirman dalam surat Fushilat ayat 41-42 yang artinya :
“Dan seungguhnya Al Qur’an itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya (Al Qur’an) kebathilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji”
Diantara tanda-tanda yang jelas dan mukjizat yang agung adalah bahwa Allah memperjalankan nabi-Nya dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsho. Dimana Allah mengumpulkan para nabi lalu beliau shalat mengimami mereka.
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ٠٠٠
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada satu malam dari Al Masjidil Haram ke Masjidil Aqsho yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda(kebesaran kami)…”. (Q.S. Al-Isra:1)
Mukjizat Rasululloh SAW yang lain adalah terbelahnya bulan pada saat penduduk makkah meminta bukti kepada Rasululloh SAW, maka bulan terbelah menjadi dua. Allah telah mencatat bukti ini dalam Al Qur’an dalam surat Al Qamar ayat 1-2 yang artinya:
“Telah dekat(datangnya)saat itu, dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin)melihat sesuatu tanda(mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(ini adalah )sihir yang terus menerus”.

C.    Perbedaan Mukjizat dengan Kelurbiasaan pada selain Nabi dan Rasul
1.    Mukjizat
Mu'jizat adalah sesuatu yang tidak biasa terjadi yg muncul dari seorang penyampai risalah kenabian yang sesuai dengan dakwahnya, dengan tujuan untuk menantang orang yang ingkar untuk melakukan yang serupa dengan mu'jizat tersebut.

2.    Karamah
Karomah adalah kejadian luar biasa yg keluar dari seorang wali (kekasih  Allah) dan karamah tidak berhubungan dengan dakwah kenabian. Mereka menjaga diri dari kesenangan dan syahwat. Penampakan karomah pada diri mereka adalah sebagai bentuk kemulyaan dari Tuhan serta tanda kedekatan dan terkabulnya doa mereka.
Contoh-contoh karomah pada sahabat Nabi :

a.    Cahaya pada tongkat
Pada waktu itu Usaid bin Khudair dan Abbad bin Bisyr, keduanya berbincang dengan nabi hingga tengah malam, kemudian keduanya pamit pulang. Masing-masing dari mereka membawa tongkat, maka tongkat salah satu keduanya bersinar sehingga mereka bisa berjalan karena sinarnya hingga mereka berpisah jalan. Maka tongkat yang lain juga bersinar sehingga keduanya di terangi sinar tongkatnya.10
b.    Teriakan di Madinah menggema di Syiria
Umar bin Al Khatab mengirim pasukan, dan mengangkat seseorang menjadi pimpinan mereka yang dipanggil Sariyah. Tatkala Umar berkhotbah, beliau berteriak: “wahai Sariyah bertahanlah di gunung”. Kemudian datanglah utusan dari pasukan, ia berkata: “wahai Amirul Mukminin, kami menghadapi musuh kami dan kami kalah, tiba-tiba ada yang berteriak :wahai Sariyah, bertahanlah di gunung, maka kami bertahan di gunung, dan Allah mengalahkan mereka.”11



Contoh-contoh karomah pada Wali :

a.    Ummu Aiman pergi berhijrah, ia tidak membawa bekal maupun air hingga ia hampir mati kehausan, setelah sampai waktunya berbuka puasa karena ia sedang berpuasa ia mendengar  suara di atas kepalanya, kemudian ia mengangkat kepalanya, ternyata ada ember menggantung, maka ia minum darinya hingga puas. Setelah itu ia tidak haus lagi sepanjang hidupnya.
b.    Tatkala Azzubairah di paksa keluar dari islam dengan di pukul sampai penglihatannya hilang, ia tidak mau, dan orang-orang musyrik berkata :”matanya di butakan oleh Latta dan Uzza” ia berkata: ”tidak. Demi Allah” maka Allah mengembalikan penglihatannya.

3.    Maunah
Ma’unah berarti pertolongan. Ma’unah adalah pertolongan yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang mukmin untuk mengatasi kesulitan yang menurut akal sehat melebihi kemampuannya. Ma’unah terjadi pada orang yang biasa berkat pertolongan Allah. Misalnya, orang yang terjebak dalam kobaran api yang sangat hebat, namun berkat ma’unah/pertolongan Allah ia selamat.

4.    Irhash
Irhash adalah sesuatu yang luar biasa yang diberikan Allah kepada seseorang yang dipersiapkan unt uk membawa risalah. Seperti melindunginya awan atas Nabi Muhammad Saw sebelum Pengutusan beliau. Dapat dikatakan Irhash adalah sesuatu yang diberikan kepada calon Nabi berupa keluarbiasaan. Peristiwa yang terjadi pada diri Nabi Isa a.s. ketika beliau masih bayi dalam buaian ibunya, Maryam. Pada saat masih bayi, Nabi isa dapat berbicara kepada orang-orang yang melecehkan ibunya.

5.    Istidraj
Istidraj ialah seseorang yang di perkenankan Allah keperluannya dari waktu ke waktu sampai akhir hayatnya untuk nanti di gali dengan bala dan adzab di dunia, yaitu kepada seseorang yang jauh dari rahmat Allah dan dekat dengan adzab secara berangur-angsur.
Ahli tafsir yang terkenal menggambarkan bentuk kehidupan orang yang istidraj itu akan berlaku padanya yaitu Allah bukakan berbagai pintu rezeki dan berbagai sumber kehidupan (kedudukan, jabatan, kehormatan) sampai mereka terpedaya olehnya dan beranggapan bahwa diri mereka di atas segala-galanya.12




6.    Sihir
Sihir adalah hal luar biasa di luar akal yang mungkin untuk di tandingi. Karena sihir terjadi oleh sebab-sebab tertentu yang barangsiapa mengetahui rahasianya dan bisa mendatangkan sebab tersebut maka dia bisa melakukan sihir tersebut. Sihir itu bersumber dari jiwa yang penuh nafsu amarah keburukan dan menghasilkan kerusakan.

D.    Tugas dan Fungsi Rasul
Allah SWT mengutus para Rasul tentu tidak dengan tanpa maksud. Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوت٠٠٠ 
“Dan sesungguhnya telah kami utus kepada setiap umat seorang rasul dengan seruan: sembahlah Allah dan jauhilah taghut…” (Q.S. An-anahl:36)
Adapun tugas dan fungsi Rasul adalah:

1.    Menyampaikan Dakwah
Para Rasul adalah utusan Allah kepada hamba-Nya, pembawa wahyu-Nya. Tugas pertama mereka adalah menyampaikan amanah yang mereka emban kepada hamba-hamba Allah.

يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ٠٠٠
“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan Rasul kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang di perintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya…”
(Q.S. Al-Maidah:67)
2.    Memberi kabar gembira dan peringatan
Dakwah para Rasul selalu disertai kabar gembira dan peringatan karena kuatnya kaitan antara dakwah para Rasul, juga janji gembira dan peringatan.
ومَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ٠٠٠
“Dan tidaklah kami mengutus rasul-rasul melainkan sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pembawa berita peringatan”
(Q.S. Al-kahfi:56)
Kabar gembira dan peringatan para Rasul adalah duniawi dan ukhrawi. Rasul juga menjanjikan mereka dengan kemuliaan dan kekuasaan serta keamanan. Beliau memperingatkan orang-orang yang menentang dengan kesengsaraan hidup di dunia.
3.    Meluruskan pemikiran menyimpang dan aqidah sesat
Setiap Rasul mengajak kaumnya pada jalan yang lurus, menjelakan pada mereka dan menunjukannya. Lalu setiap rasul meluruskan penyimpangan yang terjadi terhadap kaumnya.
4.    Menegakkan Hujjah
5.    Memimpin umat
6.    Menyempurnakan akhlak


Allah SWT berfirman:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا(١٢)
“Sesungguhnya telah ada (diri) Rasululloh itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”
(Q.S Al Ahzab : 21)

Nabi Muhammad SAW bersabda:
 إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
“sesungguhnya aku di utus (tiada lain, kecuali) supaya menyempurnakan akhlak yang mulia”.







BAB III
PENUTUP


Risalah yang berarti tugas kerasulan untuk menyampaikan ajaran Allah SWT, berupa wahyu kepada umat manusia. Risalah ini tak cukup dalam kitabulloh dan sunnah Rasul. Dalam bahasa, risalah itu dapat di artikan berita atau pesan. Contohnya dalam konteks kerasulan nabi Muhammad SAW, risalah Muhammad SAW berarti ajaran Allah SWT yang di bawa nabi Muhammad SAW.
Sedangkan Ar-rasul berarti pembawa risalah atau secara bahasa berarti orang yang mengikuti berita-berita dari yang mengutusnya. Adapun menurut istilah adalah seorang lelaki yang diberi berita oleh Allah SWT dengan syari’at dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada kaumnya. perbedaannya dengan nabi, dalam bahasa arab nabi berasal dari kata naba’ yakni berita.
Jadi, yang dimaksud dengan Nabi yaitu manusia yang diberikan wahyu (pengetahuan) berupa aturan Syara' meski tidak diperintahkan untuk menyampaikan. Jika Nabi tersebut diperintah Allah untuk menyampaikan wahyu, maka mereka juga dinamakan dengan Rasul. Maka setiap Rasul pasti seorang Nabi, namun setiap Nabi belum tentu Rasul.
Setiap rasul yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan agama-Nya kepada seluruh umat manusia dan mengajarkan syariat tentu ditunjang dengan ayat-ayat (tanda-tanda) yang membuktikan bahwa ia benar utusan yang diangkat oleh-Nya.
Allah SWT mengutus para Rasul tentu tidak dengan tanpa maksud. Allah SWT berfirman:
ولقد بعثنا فى كل أمة رسولا أن عبدوا الله واجتنبوا الطاغوت
“Dan sesungguhnya telah kami utus kepada setiap umat seorang rasul dengan seruan: sembahlah Allah dan jauhilah taghut.”

قد كان لكم فى رسول الله أسوة حسنة لمن كان يرجوا الله واليوم الآخر و ذكر الله كثيرا

“Sesungguhnya telah ada (diri) Rasululloh itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (Q.S Al Ahzab : 21).

agnes rapuh

Kisah kematian sang pembimbing kebijakan

Empat bulan lebih lamanya pembimbing jiwaku jatuh sakit, banyak sekali saudara, kerabat bahkan teman-temanku menjenguk pembimbing jiwaku, Setelah empat bulan menjalani pengobatan kemudian sang pembinmbingku pulang karena tidak sanggup lagi membayar biayaya rumah sakit yag semakin lama semakin membengkak. setelah beberapa minggu kebijakanku di rawat di istana kecil kami sang bijak malah semakin tidak sadar dia selalu meraung tak nyenyak tidurnya, tak tenang hatinya airmata dan kesakitan terus mengalir di keluarga kami. tapi ketika sang bijakku melaihat kami menetesakan airmata dengan tenang sambil menahan sakit dia berkata, "Hey kelargaku, janganlah kau menagis dan meratap melihat keadaanku saat ini, sesungguhnya Tuhan yang maha Esa begitu menyayangiku sehingga aku diberi cobaan seperti ini supaya aku senantiasa ingat kepadanya, dan janganlah takut karena sesungguhnya di setiap kesulitan pasti ada kemudahan dan itu sudah menjadi janji Tuhan yang maha Esa".

Setelah beberapa hari setelah sang pembimbing berkata seperti itu, di saat siang hari tepatnya hari juma'at 17 Ramadhan jam 14.30 sang penopangku menjadi lemas detak nadinya menjadi hilang, napas kemurniannya berhenti matanya tertutup, wajahnya menjadi tersenyum tenang. saat ku panggil dia tak menjawab. Semua rasaku bercampur airmataku tak mampu tertahan rasa percaya dan tidakku saling berdebat. dan aku duduk di depan ikan-ikan kejujuran, dan dia berkata " Sadara dan dan adik-adiku, Teguhlah dan kuatlah kini sang penopang kita yang selalu membimbing kita menuju kebijakan yang abadi kini jiwanya telah lepas melintas di atas kita masuk kedalam surga-surga ruh. jiwanya telah lepas dari perbudakan tubuh dan telah lepas dari kesakitan dan penderitaan duniawi yang penuh dengan kekejian." 

Pembimbingku telah pergi meninggalkan dunia yang penuh dengan kebohongan dan keskitan, dengan jubah putih suci,  pergi tersenyum melepaskan semua beban dan penderitaan dunia yang ilusi. Kini dia tinggal di alam ruh yang abadi, yang keindahan dan siksaannya sudah di gambarkan di agama kami, kini aku tak mampu membelainya dengan kasih sayang sentuhan lembutku takan berguna lagi baginya, kini yang dia butuhkan hanya doa dan kesholehanku di alam ini.

Dia adalah jiwa yang tangguh yang penuh dengan kebijakan dan semangat yang kuat yang tak dapat di hentikan kecuali dalam dekapam Sangpencipta, dia adalah jiwa yang tegas yang selalu menasehati dengan cinta dan kasih sayang bukan dengan kekerasan. dia yang senantiasa membimbing dan merawatku dengan kelembutan sehingga membuatku menjadi jiwa yang tegas dan penuh kasih.

Dia adalah sungai yang murni yang mengalir dari dada ketegasan dan kebijakan yang membasahi jiwa-jiwa yang kering, dan kini sungai itu kini telah sampai kepantai keabadian.
Aku ingat saat beberapa hari terakhir ini kau selalu ingin ku belai dan ku manjakan bahkan tidurmupun harus aku temani, ku curahkan semua kasih sayang kebijakan yang sudah kau ajarkan padaku. bahkan malam sebelum kau pergi meminta ku untuk memeluk dan mendekapmu. kau kumpulkan kami dan kau meminta kami untuk memegangimu dengan penuh kasih.
apakah itu permintaan terakhirmu kamu meminta kami untuk saling berpegangan melewati dunia tanpamu hadirmu.

hari-hariku kini ku jalani hanya sendiri. dan aku senantiasa merenung, walau aku kini adalah pohon yang penuh dengan buah, dan semua orang berburu kepadaku untuk mengambil buah yang penuh dengan keberkahan tapi sepiku terus saja membelenggu, kalau boleh ku memilih, aku lebih memilih menjadi sumur yang kering sehingga orang-orang mampu melempariku dengan batu-batu dan menganggapku tidak berguna, dan aku lebih memilih menajdi biji-biji yang kosong dan takmampu menajdi pohon yang kuat sehingga orang-orang menganggapku tidak berguna akan tetapi asalkan kamu ada di sampingku dan mendekapku dengan penuh kasih dan kebahagiaan. karena sepi ini begitu menyiksa batin dan jiwaku.

Banyak orang berkata kepadaku tentang realita perjalanan kehidupan " Manusia laksana awan di langit saat langit berangin, ketika angin bertiup awan akan terhempas menghilang seperti kehidupan yang kan hilang terhempas oleh genggaman kematian."